toppirate.web.id

Minggu, 31 Maret 2013

Guci - Tegal (Feb 2012)

Mungkin banyak orang yang tahu tempat pemandian air panas di Tegal ini,  Akses ke Guci tidaklah terlalu sulit karena ada banyak plang petunjuk untuk menuju lokasi tersebut.


Guci terdapat di kabupaten Tegal kearah utara maka kita akan berjumpa dengan  kecamatan Bumijawa dikaki lereng gunung Slamet. Konon menurut orang sekitar Mata air panas Guci di Tegal ini adalah dari walisongo yang mengutus seorang sunan untuk mambawa sebuah Guci berisi air panas.
Air dari Guci tersebut diyakini dapat membawa berkah bagi masyarakat sekitar, namun karena air dari Guci tersebut tidak cukup diberi untuk semua masyarakat sekitar maka sunan yang diutus tersebut menancapkan tongkatnya ketanah dan dari situlah keluar mata air panas.
Sampai ratusan tahun berlalu tempat tersebut tetap di berinama Guci. Masyarakat sekitar memanfaatkan mata air panas tersebut untuk mandi dan berendam. Mata air panas Guci diyakini dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit bahkan masyarakat sekitar meyakini bahwa jika kita mandi di air panas Guci kita akan terlihat lebih muda hehehehehehe boleh percaya boleh juga tidak.
Berbeda dengan mata air panas yang lain, Guci memiliki mata air yang jernih tidak berbau dan tidak keruh  karena tidak  mengandung belerang. Guci terdapat 25 pancuran dan ada 3 kolam pemandian bertingkat masing-masing dari kolam pemandian tersebut airnya selalu mengalir dan terus berganti.
Di mata air panas Guci juga terdapat air terjut 13, namun air terjun tersebut merupakan air terjun yang berair dingin sementara diatasnya ada juga air terjun yang bernama air terjun Jedor. Di beri nama air terjun Jedor karena dahulu disekitar air terjut tersebut adalah milik seorang lurah yang bernama Jedor.

1328285946588352852
Diatas air terjun 13 terdapat air terjun Jenor

Kita disuguhkan 2 pemandangan yang berbeda di satu sisi adalah mata air yang mengalirkan air hangat dan disisi sebelahnya adalah air terjun yang mengalirkan air dingin. Berkunjung ke daerah termpat wisata tersebut diatas jam 12 siang maka kita akan lihat daerah tersebut mendung saja. Tidak ada panas dijam-jam segitu walau siang hari. Jika kita ingin merasakan air terjun 13 yang dingin ini maka kita dapat duduk-duduk dibebatuan di sepanjang aliran air terjun ini.
132828617495692462
air dingin yang mengalir di bawah air terjun 13

Mandi sepuasnya di kolam pemandian air panas  sambil menikmati derasnya air terjun 13 dan air terjun Jedor sungguh mengasikkan sekali. Tua muda sampai anak-anak dapat berendam di kolam pemandian air panas yang airnya selalu mengalir.
syasya disalah satu kolam pemandian, pic pribadi
1328287921565873971
Para pengunjung mandi air panas di kolam

Di lokasi wisata tersebut banyak sekali penginapan, tidak usah takut untuk menginap di penginapan di daerah Guci tersebut karena tarif  sewa hotel disitu tidak terlalu mahal. Di kawasan wisata pemandian air panas  Guci juga terdapat wisata alam bagi kita yang ingin menikmati pohon-pohon pinus  kita juga dapat masuk kedalam kawasan tersebut. Untuk dapat menikmati hutan wisata kita dapat menyewa kuda, ternyata mengasikkan sekali bisa jalan-jalan di hutan pinus sambil mengendarai kuda.
13282880881678950702
kuda yang dapat di sewa

Untuk masuk ke lokasi wisata kita dikenakan biaya 4.500  rupiah, sebelum masuk kearea parkir ada juga sebuah pasar menjual berbagai macam hasil bumi masyarakat sekitar. Ada juga berbagai macam manisan buah seperti manisan pepaya, cermai atau nanas. Tidak sengaja ternyata kami bisa melihat seekor gajah yang sedang berada di jalanan heheheh melihat gajah tersebut kedua putri saya senang sekali.
Selama perjalanan hamparan sawah, perkebunan bawang, kol, wortel daun bawang serta perkebunan strawberi sungguh sedap dipandang. Melintas dijalan sebelum menuju lokasi juga terdapat pohon-pohon tinggi tinggal ranting dan batang saja melihat pemandangan ini saya jadi ingat musim gugur hehehehe.

13282873552055589172
serasa di musim gugur

Pekalongan (Feb 2012)

Kota Pekalongan, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.

Kota ini terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal mendapat julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.

transportasi dipekalongan pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun dll. transportasi taksi pun beberapa sudah banyak ditemukan. untuk makanan khas Pekalongan adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.
Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain semisal; syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa yang memecahkan rekor MURI oleh wali kota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.


Borobudur (Feb 2013)

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

Prambanan (Feb 2013)

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta yang indah

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Malioboro (Feb 2013)

Jalan Malioboro adalah nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.

Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

Surga Cinderamata

Menikmati pengalaman berbelanja, berburu cinderamata khas Jogja, wisatawan bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Sepanjang arcade, wisatawan selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya.

Jangan lupa untuk menyisakan sedikit tenaga. Masih ada pasar tradisional yang harus dikunjungi. Di tempat yang dikenal dengan Pasar Beringharjo, selain wisatawan bisa menjumpai barang-barang sejenis yang dijual di sepanjang arcade, pasar ini menyediakan beraneka produk tradisional yang lebih lengkap. Selain produk lokal Jogja, juga tersedia produk daerah tetangga seperti batik Pekalongan atau batik Solo. Mencari batik tulis atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendela dengan motif unik serta sprei indah bermotif batik. Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah.

Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.

Lesehan Malioboro

Saat matahari mulai terbenam, ketika lampu-lampu jalan dan pertokoan mulai dinyalakan yang menambah indahnya suasana Malioboro, satu persatu lapak lesehan mulai digelar. Makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel lele bisa dinikmati disini selain masakan oriental ataupun sea food serta masakan Padang. Serta hiburan lagu-lagu hits atau tembang kenangan oleh para pengamen jalanan ketika bersantap.

Bagi para wisatawan yang ingin mencicipi masakan di sepanjang jalan Malioboro, mintalah daftar harga dan pastikan pada penjual, untuk menghindari naiknya harga secara tidak wajar.

Mengunjungi Yogyakarta yang dikenal dengan "Museum Hidup Kebudayaan Jawa", terasa kurang lengkap tanpa mampir ke jalan yang telah banyak menyimpan berbagai cerita sejarah perjuangan Bangsa Indonesia serta dipenuhi dengan beraneka cinderamata. Surga bagi penikmat sejarah dan pemburu cinderamata

Goa Siluman (2009)

Namanya memang mengerikan, Gua Siluman, namun keindahan dalam gua ini begitu memukau. Gua ini sebenarnya nama sebuah gua yang letaknya sekitar 200 meter dari mulut Gua Buni Ayu ke utara. Gua Buni Ayu sendiri merupakan nama yang diberikan PT Perhutani, untuk menyebut kompleks gua-gua yang ada di sekitar Gua Siluman.



Gua Silmuan resmi dibuka untuk umum sejak tahun 1982. Kemisterian yang konon menyelimuti gua ini justru membuat banyak orang penasaran. Ada yang hanya ingin menikmati keindahan gua dan sekitarnya, menelusuri gua, atau mencari berkah dan bersemedi.



Gua Siluman tak berdiri sendiri karena di sekitarnya ada beberapa gua yang lainnya yakni Gua Bibijilan (717 meter), Gua Adni (635 m), Gua Nyangkut (390 m), Gua Kubang Lanay (302 m), Gua Tanpa Nama (400 m), Gua Landak, Gua Tahi, Gua Karsim, Gua Bisono, Gua Idin, Gua Gede, Gua Kole dan Gua Kecapi.

Karena banyak cabangnya, maka gua ini terbilang berbahaya. Selain itu, banyak fakta bila kondisi gua yang gelap itu bisa membuat celaka siapapun yang menelusurinya.

Menurut cerita, gua-gua tersebut dihuni oleh beragam siluman. Salah satunya adalah siluman berwujud bocah-bocah kecil berkulit hitam. Seperti cerita dari tahun 70-an. Ketika itu masyarakat Cipicung kerap melihat bocah-bocah kecil bermain-main di sekitar mulut gua Siluman. Tubuh mereka coklat kehitaman dan telanjang bulat. Mulanya, mereka menyangka anak-anak kecil itu benar-benar manusia.

Namun seketika warga melihat pemandangan yang tidak lazim. Seorang bocah tiba-tiba saja meloncat ke atas pohon. Lalu meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon lain. Kelakuan bocah aneh ini seterusnya diikuti oleh bocah-bocah lainnya.

Secara akal sehat, tidak mungkin seorang anak kecil seusia lima tahun bisa melompat ke atas batang bohong setinggi 5 meter. Bahkan orang dewasa pun tak mungkin melakukannya.
 

Rabu, 27 Maret 2013

Pameungpeuk 01

Tahun 1997 ketika kelas 1 SMA aku pergi PKL di Pameungpeuk Garut, tepatnya di LAPAN (penerbangan roket). untuk menuju kesana di butuhkan waktu 6 - 7 jam dengan jalan yang berkelok-kelok dan melewati perkebunan teh yang sejuk udara nya..







Selasa, 26 Maret 2013

Curug Orok (1997) - Garut



Ada banyak cerita & kenangan di curug ini.. kami duduk lama memandangi curug ini.. pemandangan indah curug orok menyihir kami dengan seribu mitos dan keanehannya

hanya senyum yang bisa aku lakukan ketika aku memandang photo-photo ini..

Camping di Depok - Limbangan - Garut

Kira-kira pada tahun 1995 (SMP, ohh God how old i'am)  hobby ku adalah menjelajahi gunung dan camping, Aku dan Teman-teman mempunyai tempat camping favorit di atas gunung di Depok - Limbangan

Dulu disini merupakan hutan Pinus yang lebat, disana banyak terdapat mata air, kebiasaan kami adalah berjalan membelah gunung sambil mencari ranting kayu pinus untuk di jadikan gantungan kunci.

hampir setiap akhir bulan kami melakukan perjalanan kesini.













Akses kesini sangatlah  sulit hanya bisa di tempuh dengan jalan kaki 4 jam lebih..
untuk mencapai lokasi Camping kami harus berjalan membelah beberapa gunung dengan medan tanjakan yang sangat curam, tapi kami di suguhi pemandangan yang sangat indah yang tak akan kami lupakan seumur hidup kami..

Remember of  Depok Camp :

IiP (almarhum)
Ilan
Dedi
Abdul Hanan
La Ode Eka
Bobon
Deden
Aneu
Yuyun
Ai Hamidah
Gingin
Oneng
and Other

Pangandaran 01

Perjalanan pertamaku dimulai pada tahun 1992, waktu itu aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar, ketika itu Sekolahku (SDN Turangga I Bandung) mengadakan Tour untuk perpisahan, di sini aku menemukan dan merasakan bahwa hidupku adalah di laut. Di Perjalanan ini aku mengunjungi Batu Hiu, Green Canyon, Pananjung Pangandaran & Cagar Alam.

Aku berenang seharian dan dalam hati ku berkata "Ingin sekali aku tinggal dan punya rumah di pinggir pesisir" dan aku sadar sekarang bahwa doa itu sangat berpengaruh besar bagiku..


Aku adalah seorang broken home, aku lupa siapa yang bayar perjalananku waktu itu karena aku kurang sekali dekat dengan orang tua ku, aku ingat dulu aku hanya punya uang 20.000 rupiah.itu hanya cukup untuk makan selama perjalanan.